Selamat Hari Anak Nasional

23 Juli 2015, timeline sosial media saya dipenuhi dengan postingan tentang ucapan tentang Hari Anak Nasional. Memang tiap tahunnya Indonesia merayakan hari spesial bagi anak di Indonesia. Momentum ini untuk menggugah kepedulian dan partisipasi seluruh elemen masyarakat Indonesia dalam menghormati,menghargai dan menjamin hak-hak anak tanpa adanya unsur diskrimatif sebagaimana yang tercantum dalam UU nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan anak. Selain itu peringatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anak akan hak,kewajiban serta tanggung jawabnya kepada orang tua, masyarakat dan Negara.

Realita yang terjadi, banyak dari anak-anak Indonesia masih mendapatkan perlakuan yang tidak wajar. Dibanyak titik kota Makassar, masih sering kita temukan ada banyak anak dibawah umur menjadi pengemis dan gelandangan. Yang paling miris bagi saya adalah anak usia balita ikut dalam aktifitas tersebut, sedangkan orang tua mereka hanya duduk-duduk cantik melihat anak mereka yang kerja. Padahal seharusnya diusia seperti mereka, dunia mereka harusnya hanya bermain. Mereka tidak perlu mengenal bagaimana cara untuk nafkahi keluarga mereka.

saya selalu merindukan masa kecil dulu, hal yang ada dikepala hanya bermain dan bermain.Permainan-permainan tradisionalpun banyak macamnya, dan ada musim pelaksanakannya masing-masing. Main layang-layang, enggo-enggo (petak umpat), lojo’-lojo’ (kejar-kerjaran), kelereng dan banyak lagi mewarnai masa kecil saya. Saat itu saya belum mengenal yang namanya game online point blank, Dota, Cross Fire sebagaimana yang menjadi permainan anak-anak masa kini.

Memang seiring derasnya arus modernisasi permainan-permainan canggih perlahan-lahan melengserkan permainan tradisional. Anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu di game center ataupun sekadar bermain game di gadget mereka. Padahal bagi saya, permainan tradisional banyak nilai-nilai positifnya. Misalnya bagaimana bekerjasama antar teman, menghargai, bersosial. Hal yang bertolak belakang dengan permainan masa kini yang lebih hanya mengajarkan anak-anak untuk lebih individualis dan saling menggunjing. Terbukti saat istilah cacad,bocah menjadi bahasa sehari-hari anak-anak masa kini.

Jadi menurut saya, pergeseran prilaku anak saat ini salah satunya disebabkan dunia mereka teralihkan dengan lebih dominan terhadap dunia maya daripada realitas.

*****

Kekerasan-kekerasan yang terjadi pada anak hampir tiap hari menghiasi layar kaca, pelecehan seksual, pemukulan berujung kematian, apalagi yang baru-baru ini santer diberitakan tentang kasus angeline. Kejadian ini sebagai bukti bahwa anak-anak di Indonesia belum mendapat perlindungan dan perhatian dari masyarakat dan Negara.

Tak cukup disitu, masih banyak pula anak-anak di Indonesia belum mengenyam pendidikan padahal usia mereka sudah wajib untuk bersekolah. Saya sempat menanyakan kepada seseorang pengemis jalanan disekitaran pusat perbelanjaan dimakassar kenapa anak mereka tidak disekolahkan jawabnya hanya karena desakan ekonomi. Selain itu mereka juga sering mendapat perlakuan diskriminatif karena masuk dalam kategori kurang mampu sekolah-sekolah banyak menolak kehadiran mereka.

Semua polemik-polemik yang terjadi menjadi pelajaran besar untuk seluruh masyarakat dan bangsa. Menjadi tugas bersama untuk terus menjaga hak dan kewajiban anak-anak generasi penerus bangsa ini.

Semoga dengan momentum Hari Anak Nasional ini, Negara dan seluruh masyarakat sadar bahwa anak merupakan generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa, oleh karenanya mereka perlu dibekali dengan keimanan, kepribadian, kecerdasan, keterampilan, jiwa dan semangat agar menjadi generasi penurus yang mampu menjaga serta mengharumkan bangsa dan Negara.

Satu pemikiran pada “Selamat Hari Anak Nasional

  1. Waktu di arab.. tanggal 23 juni tanggal yg di nanti nanti..nasionalisme lebih tinggi ketika berada di negeri org.. setiap tahunnya hari anak jadi momen spesial d KBRI… lomba nya juga macam macam.. puncaknya.. berbagai tarian selalu ditampilkan dr anak anak sekolah indonesia riyadh.. jadi Pesta nya anak anak indonesia..
    eh.. sy juga dulu penari loh.hahah
    Selamat hari anak Indonesia..

    Suka

Tinggalkan komentar